KENIKMATAN YANG KU RASA ( Yogi sahabat ku )

CERITA SEX GAY,,,,,,

6 November 2009
Nama gw bobby, usia gw masih 17 tahun, gw adalah anak tunggal dari keluarga yang ada, sebenernya sih bukan anak tunggal karena dulu gw sempet punya saudara kembar tapi malang saudara kembar gw meninggal dunia saat kami masih berumur 8 tahun. Gw keturunan blesteran, nyokap gw asli jawa sedangkan ayah gw keturunan German.
Gw mau berbagi cerita tentang pengalaman hidup gw, ini adalah kisah nyata gw yang masuk keduia bisex , untuk semua pembaca boleh percaya ataupun nggak percaya tentang cerita gw ini,,,whatever deh.

Kisah ini gw alami saat gw baru masuk sekolah dibangku SMA swasta yang terkenal didaerah Jakarta. Saat itu usia gw masih 15 tahun, awal gw masuk sekolah SMA rasanya sangat membosankan, apalagi saat mengikuti kegiatan demi kegiatan saat Masa Orientasi Siswa ( MOS ), senioritas di SMA sangat dijunjung tinggi. Lepas dari MOS selama 3 hari, gw resmi jadi siswa di SMA itu, gw sudah bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti layaknya pelajar SMA yang lain. Dikelas gw duduk sebangku bareng temen baru gw—namanya Yogi, dia anaknya asyik, baik, bahkan dia gw akuin dia tampan banget.. Seminggu sudah gw sekolah di SMA, sekolah di SMA emang beda banget dibandingkan dengan SD, SMP. Gw udah bisa beradaptasi dengan lingkungan baru gw, gw merasa betah banget dengan semua yang ada di SMA, tapi disisi lain rasa seneng dan betah yang gw rasain, terselip pula rasa yang kurang enak bagi gw. Gw sama Yogi adalah musuh berat bagi cowok-cowok senior di sekolah, tak sedikit para senior mendatangi gw sama Yogi, hampir semuanya mereka mengancam kami.. Yupz,,,, sudah barang tentu gw jadi musuh bagi kakak-kakak senior gw di sekolah, mereka tidak terima dengan kehadiran gw dengan Yogi di sekolah, karena hampir semua cewek-cewek disekolah suka caper dan berusaha untuk mendekati gw sama Yogi. Bukannya gw mau bersombong ria disini, gw dengan Yogi merupakan cowok idaman bagi cewek-cewek di sekolah, kita berdua merupakan deretan cowok keren dan tampan di sekolah. Jadi tak heren jika banyak cewek-cewek di sekolah yang selalu kecentilan dan caper di depan gw dan Yogi, hal ini membuat para cowok-cowok senior gw marah karena sebagian besar pacar mereka juga sering mencoba untuk merayu gw dan Yogi.

Gw adalah keturunan Jawa dan Jerman, nyokap gw asli jawa sedangkan bokap gw Jerman. Jadi muka gw lebih cenderung terlihat blesteran. Dalam seumur hidup gw, gw cuma baru 2 kali berlibur ke kampung bokap gw disana. Sedangkan Yogi juga merupakan cowok blesteran dia keturunan Bali dan Canada. Lengkaplah sudah para cewek-cewek di sekolah pada kecentilan saat liat gw dan Yogi, apalagi gw dan Yogi adalah teman baik, selalu kemana-mana berdua, bahkan kita-pun duduk satu bangku.

Awalnya gw adalah cowok yang normal, gw suka dengan lawan jenis, tapi gw belum pernah merasakan pacaran , karena gw termasuk cowok yang kurang PD. Namun seiring berjalannya waktu semua menjadi berubah, kesempatan demi kesempatan, kejadian demi kejadian merubahka gw menjadi cowok yang penyuka sesama jenis.
Kejadian itu berawal dari kedekatan dan persahabatan gw dengan Yogi, lama kelamaan gw merasa nyaman, bahkan gw merasakan ingin disayang dan menyayangi Yogi, ya mungkin itu adalah perasaan seorang sahabat sejati, tapi….bukan, perasaan gw lebih dari rasa seorang sahabat atu bisa jadi itu adalah rasa ingin menjadi seorang saudara, tapi … rasa saudara juga kayaknya lebih dari itu . Namun Gw selalu menganggap Yogi sebagai saudara gw, bahkan kemanapun kita selalu berdua, entah jalan, belajar, atau sekedar makan ke kantin, tak jarang pula gw menginap dirumah Yogi, begitu juga sebaliknya. Mungkin ini disebabkan karena gw yang hidup tanpa saudara, begitu juga dengan Yogi yang selalu ditinggal oleh keluarganya, jadi kita berdua selalu merasa sepi. Yogi tinggal di Jakarta hanya seorang diri dan ditemani oleh pembantunya Mang Bari, itu juga jika siang hari, karena ketika malam tiba Mang Bari pulang kerumahnya. Bokap, nyokap serta kaka cowok Yogi tinggal di California.

Pagi itu adalah hari Jum’at, saat gw dengan Yogi asyik mengobrol dan bercanda didalam kelas, datanglah 2 cowok menghapiri gw dengan Yogi. Ya dia adalah Tomy dan Raka, anggota pengurus OSIS.
“ Heiy,,, sorry ganggu nih “, Tomy memotong pembicaraan gw dengan Yogi
“ Ya,,, ada apa ka ??? “, jawab Yogi
“ Gini lho,,, lo kan udah 1 bulan sekolah disini, nah kita mau ngadain acara latihan dasar kepemimpinan dengan kegiatan camping sekaligus pelantikan semua Ekskull “, papar Tomy yang menjelaskan maksud kedatangannya,
“ Emang kapan ka ?“, Yogi kembali bertanya.
“ Besok, hari sabtu, minggu sampai hari senin, lo ikutkan ? Karena cuma lo ber-2 doang yang belum kedata”,
“ Wah, mendadak banget ka infonya”
“ Infonya udah dari hari senin kemaren kali, lo berdua ajah yang dicari susah”
“ Yaudah kita berdua ikut ka “
“ OK, nih formulirnya sama buku panduan kita, disitu juga ada catetan apa ajah yang harus lo bawa “ Tomy menyodorkan 1 buku bersampul hijau yang disertai formulir.
“ Ya,,, kita pasti ikut kok ka”, Yogi antusias menjawab dengan semangat.
“ thanks,,, ya… nanti formulirnya lo kasih ke ruang OSIS ajah “, Tommy dan Raka keluar dari kelas kami.

Yogi merasa semangat sekali, dan dia memberikan gw satu buku beserta formulir yang tadi. Dan dia langsung mengisi formulir miliknya.
“ Lo kok kayanya semangat banget Yog ?”, gw memulai pembicaraan sambil mengisi formulir
“ ya jelas lah semangat secara camping gitu,,,di hutan pula, asyik kan ?” Yogi mejawab tanpa mengalihkan pandangannya dari kegiatan mengisi formulir tersebut,
“ Ya sih asyik pastinya yah…”
“ Ya ialah, ngisi liburan dengan camping pasti seru, lo se-tenda sama gw ajah yah Bob “
“ Pasti itu, ntar balik sekolah langsung belanja perlengkapan yah”,
“ ia…”

Bel sekolah bedering, jam menunjukan pukul 15:00 itu tanda jam kegiatan belajar mengajar selesai, Kami langsung pergi ke parkiran dan masuk ke mobil Yogi menuju mall untuk belanjaan perlengkapan. Setelah 3 jam berkeliling mall dan selesai belanja akhirnya kita bermaksud pulang.
“ Bob, lo nginep dirumah gw ajah yah, kita siapin semuanya bareng-bareng”, Cetus Yogi saat di dalam Mobil sambil menyetir
“ Yaudah ke rumah gw dulu yah, gw mau pamitan sama nyokap”,
Setelah gw dan Yogi ber-pamitan dari nyokap gw, kita langsung menuju rumah Yogi.
Dirumah Yogi, kita berdua langsung ke kamar dan sibuk mempersiapkan semua perlengkapan yang akan digunakan untuk Camping esok harinya, kita berdua selesai mempersiapkan perlengkapan, Yogi langsung mengambil handuk dan menuju kamar mandi, sedangkan gw sambil menunggu untuk gantian gw tiduran di ranjang yang sangat luas dan sambil menonton TV. Selang beberapa saat Yogi keluar dari kamar mandi dengan menggiba-gibaskan rambutnya yang gondrong dan basah, ia hanya menggunakan handuk sebagai penutup kemaluannya. Kemudian ia duduk diranjang disebelahku dan sambil menonton TV acara favourite kita. Terlihat badan Yogi yang tak kalah bagusnya dari gw Akhirnya gw pun mengambil handuk dan pergi menuju kamar mandi yang berada didalam kamar. Saat dikamar mandi tak sengaja mata gw melihat sebuah majalah, ternyata tak lain itu adalah majalah porno milik Yogi, penasarn gw pun melihat-lihat, halaman demi halaman tak gw lewatkan utuk melihat gambar-gambar porno, kemudian gw pun langsung mandi.

“ Eh, nih majalah porno lo ketinggalan di kamar mandi “, gw melempar majalah tersebut kepangkuan Yogi yang masih menggunakan handuk, sama seperti yang sedang gw kenakan,
“ Gak, emang sengaja gw taruh di kamar mandi kok,” jawab Yogi yang masih sibuk matanya memelototi acara di TV.
“ Gila lo… , belom ganti baju ? “ gw duduk disebelah Yogi, sesaat gw mencuri pandangan melihat dan membandingkan bentuk serta lekukan tubuh Yogi dengan tubuh gw.
“ Ntar ah…. masih seru nih acaranya..
Kini kami berdua sibuk menonton TV dan belum memakai pakian, kami masih menggunakan handuk saja.
Jam menunjukan pukul 21:30 dan acara di TV-pun selesai. Saat itulah keisengan diantara kami mulai terjadi, saat gw akan berdiri untuk memakai pakaian tiba-tiba Yogi menarik handuk yang sedang gw kenakan dan dilemperkannya ke atas lemari, otomatis gw bugil dan tanpa penutup apapun termasuk kontol gw. Sambil cengengesan dia berlari ke seberang ranjang. Seketika gw malu saat gw bugil, dan gw langsung mengejar Yogi dan langsung menarik handuk yang dikenakannya lalu gw lemparkan ke atas lemari juga, kini kami berdua bugil tanpa sehelai kain pun.
“ Gila kontol lo gede juga yah Bob, pasti suka coli nih hahahaaa “, Yogi tertawa
“ Ya dong, kontol lo juga gede tuh,,,” gw langsung balik entah memujinya apa mengejeknya.
“ Udah ngapain sih pake selimut segala ?”, Yogi menarik selimut yang akan gw kenakan untuk menutupi kemaluan gw, dan seketika gw kembali bugil.
“ Malu goblok…”,
“ Yailah,,,, malu sama siapa ?, cuma ada gw doang ini, gak ada cewek juga “,
“ Tapi risih tolol.., udah ah jangan bercanda kelewatan ”

Gw berdiri menghadap ke arah TV, tiba-tiba dari belakang Yogi memeluk gw dan seketika kontolnya menyentuh pantat gw, awalnya gw kaget dan mau berontak, tapi entah kenapa gw hanya dapat menutup mata dan mencoba menikmati.
“ YEH… KEENAKAN LO…”, tiba-tiba Yogi mendorong gw dan langsung tertawa.
“ Siapa yang keenakan, jijik banget lo dasar homo “, gw mencoba untuk menge-les
“ Anjrit enak ajah gw homo,,,lo tuh”

Gw duduk diranjang dengan masih tanpa menggunakan pakaian begitu juga dengan Yogi. Rasa risih gw sudah mulai hilang, lagipula untuk apa gw harus risih, gw dan yogi udah seperti saudara.
“ Bob, kontol lo panjangnya berapa ?”, Yogi kembali mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan isengnya.
“ Gak tahu, nggak pernah diukur,” jawab gw dengan BT
“ Kita ukur yuk, panjang-panjangan “
“ Gak ah, gak minat.
Tiba-tiba Yogi berjalan menuju meja yang ada disebelah ranjang, diambilnya lotion dengan merk ternama di Indonesia, kemudian ia langsung menuangkan ke tangannya dan tanpa malu-malu ia mengocok kontolnya. Gw hanya bisa melihat dan lama-lama kontol gw menegang, karena gw juga merasa terangsang melihat perilaku Yogi , gw pun melakukan apa yang seperti Yogi lakukan, akhirnya kita berdua pun coli bersama saling bertatapan dan memperlihatkan keahlian masing-masing.
“ Bob jangan diekularin dulu, kita ukur yah ?”, Yogi mengambil penggaris di meja belajar, dan diukurnya kontol milik gw. Gw sedikit risih dan deg-degan saat kontol gw dipegang dan diukur oleh Yogi.
“ Berapa Yog panjangnya ?”
“panjangnya 18,5 cm “,
“ Diameternya ?”
“ 5 cm , ukuran kontol lo tuh, nih sekarang lo ukur punya gw yah “.
Gw pun langsung mengukur kontol Yogi, dengan iseng gw tarik-tarik kontol Yogi hingga yogi kaget.
“ Punya lo panjangnya 20 cm, diameternya 5,3 cm”.
“ Gedean punya gw kan bob?”,
“ Ya… ya…”.
Gw langsung tiduran disebelah Yogi, kini kami berdua dengan terlentang saling melanjutkan mengocok kontol masing-masing. Keisengan terus berlanjut saat Yogi menuju klimaks ia mengeluarkan spermanya di badan gw, terasa hangat dan begitu banyak. Ia hanya dapat tersenyum-senyum, gw terus melanjutkan mengocok untuk menuju klimaks pula.
“ Lama dah lo,,,” Yogi langsung mengocok kontol gw
gw hanya dapat terpejam menikmati kocokan Yogi, dan akhirnya gw pun mengeluarkan sperma crot…crot..crot…
Setelah semua sampai klimaksnya, kita berdua pun tertidur tanpa menggenakan pakaian. Dalam tidur saat gw terjaga, gw berfikir jika Yogi adalah seorang Gay atau bukan ?..

Pagi pun datang, gw langsung menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi Camping, saat gw asyik mengguyur badan dengan air dari shower tiba-tiba Yogi datang.
“ Mao ngapain lo ?, cetus gw
“ Mandi lah,,,”, Yogi menjawab dengan mata terasa berat untuk dibuka
“ Ntar gantian,”
Yogi tidak menggubris apa yang gw katakan, ia pun langsung mandi bersama gw..
Ia memeluk gw dari belakang dibawah guyuran air, kemudian ia menarik badan gw untuk saling berhadapan, digesek-gesekannya kontol Yogi ke kontol gw, kini kontol gw saling bertemu, dengan adanya busa sabun di daerah kontol gw, membuatnya gampang mengesek-gesekan kontolnya ke kontol gw. Gw hanya diam, karena pada dasarnya gw juga sangat menikmati ini semua, namun gw juga berfikir ini hanya bercanda atau memang…???? biarlah. Gesekan itu semakin kencang, pelukan Yogi juga semakin erat, kontol kami berduapun sudah tegang sekali. Desahan diantara kamipun mulai berbunyi, guyuran air dari shower mengiringi kegiatan gw dengan Yogi. Kita berdua merasa terangsang, Yogi menarik gw menjauh dari shower, disenderkannya gw pada tembok, ia pun mulai berani mengulum bibir gw, dan gw membalasnya dengan penuh semangat pula. Semua terus berlanjut, mungkin karena Yogi merasa capek dengan posisi berdiri, kini ia membawa gw menuju battle, tanpa berhenti ia terus mengulum bibir gw dan terus menggesekan kontolnya ke kontol gw.

“ Bob, balik badan deh,…”, Yogi melepaskan dekapan dan kuluman bibirnya dari gw
“ Ya, “, gw hanya menurutinya saja, gw pun berbaring dengan muka menghadap ke bawah
kini Yogi mendekap gw lagi, kontolnya ia gesek-gesekan dipantatku, setelah beberapa lama, gw kembali keposisi semula, dikulumnya kontol gw oleh Yogi dengan ganas, gw hanya bisa mendesah merasakan kenikmatan yang luar biasa, lalu kami melakukan posisi 69 , kita saling kulum.
“ Lo mau gw fuck gak ???” Yogi meminta gw untuk mau difuck
“ Gw belum pernah, gw takut sakit Yog ?”,
“ Sama gw juga belum pernah difuck ataupun ngefuck, mau yah ? Nanti kita gantian ?”,
“ Yaudah pelan-pelan ajah yah, “.
Yogi meyuruh gw untuk berposisi seperti anjing, ia menggesek-gesekan kontolnya yang panas diareal dubur gw, gw merasakan kenikmatan yang tiada duanya, perlahan Yogi memasukan kontolnya ke dalan dubur gw, CLEB,,, AHH!!!, gw hanya bisa teriak kesakitan saat kepala kontol Yogi masuk kedalam dubur gw..
“ sakit yah bob, ?” tanya Yogi saat gw teriak
“ Ya, Yog sakit, udah nggak usah dimasukin lagi sakit gw “,
Yogi pun menarik kontolnya yang baru masuk bagian kepalanya dari dubur gw.
“ Lo mau coba juga Bob ?”, tanya Yogi
“ Yaudah gw mau coba,”, kita akhirnya bertukar posisi, dengan dogy style gw perlahan memasukan kontol gw, sama seperti apa yang gw rasakan. Seketika Yogi menjerit saat bagian kepala kontol gw masuk ke duburnya, tapi gw langsung merasakan kenimatan yang belum pernah gw rasakan, setelah gw meminta izin kepada Yogi untuk meneruskan memasukan kontol gw kedalam duburnya, Yogi mengizinkannya hanya dengan perlahan saja. Gw pun melanjutkannya, secara perlahan kontol gw mulai masuk kedalam dubur Yogi, semakin gw berusaha memasukan kontol gw sepenuhnya kedalam dubur Yogi seiring itu pula lah suara desahan kesakitan Yogi mengisi ruangan. Saat sudah setengah bagian kontol gw masuk, Yogi meminta gw untuk menghentikannya, tapi karena kehangatan dan pijatan didalan dubur Yogi yang begitu nikmat, gw tak memperdulikan instruksi Yogi. Saat Yogi hendak berontak, spontan gw langsung mendorong kontol gw kedalam dubur Yogi dengan sepenuh kekuatan. Dan gw langsung menahan kontol gw saat semua bagian kontol gw masuk kedalam dubur Yogi, gw terus mendekap Yogi dengan penuh kenikmatan. Yogi hanya dapat menjerit dan hingga akhirnya ia terdiam, lalu perlahan gw mainkan kontol gw didalam dubur Yogi, maju mundur tapi yogi masih merasakan sakit. Saat Yogi berteriak gw hentikan goyangan kontol gw sejenak tanpa mencabutnya. Keringat mulai membasahi tubuh gw dan Yogi, dan gw langsung melakukan goyangan maju mundur lagi, sepertinya Yogi sudah tidak merasakan rasa sakit, dan gw-pun terus menambah kecepatan permainan kontol gw, gw terus menembus dubur Yogi hingga akhirnya kita berdua merncapai klimaks, CROT…CROT..CROT… gw mengeluarkan sperma didalam dubur Yogi dan gw mencabutnya, lalu diikuti Yogi memuntahkan spermanya dimuka gw CROT..CROT..CROT…rasa hangat mengguyur wajah gw. Dan gw dengan Yogi merasa lelah, kita saling beradu pandang dalam lelah dan heningnya diantara kami, gw dan Yogi merasa bingung apa yang telah kami lakukan berdua ???. Gw pun langsung memulai pembicaraan .
“ Yog… apa lo homo ?”, gw bertanya dengan sedikit takut menyakiti perasaan Yogi
“ Nggak tahu gw Bob ?”, Yogi menjawab dengan bingung sambil menyentuh duburnya yang sedikit berdarah
“ Tapi tadi lo sama gw melakukannya, kita tadi ML yog ?”,
“ Mungkin kareana ini terbawa oleh keadaan, Bob… gw sayang sama lo, gw… gw sayang banget sama lo, tapi bukan sayang seperti temen atau saudara “.
“ Gw juga sayang sama lo, perasaan gw sama seperti lo, gw sulit menggambarkan rasa sayang gw ke lo itu sebagai apa ?”
“ Yaudah, anggap ajah kejadian yang kita lakukan ini tidak pernah terjadi “
“ Ya”, gw pun menundukan kepala.
Akhirnya kami berdua mandi, dan berganti pakaian. Lalu memasukan semua perlengkapan ke dalam mobil dengan di bantu mang Bari, setelah siap Yogi memberikan kunci rumah kepada mang Bari, lalu kita pergi menuju sekolah untuk berkumpul.,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts